Lelaki bertopeng itu, biasa disebut Si Jantuk yang
mempunyai peran sentral dalam pertunjukan Topeng Blantek sebagai
pengatur alur dan sekaligus membuka serta menutup pertunjukan.
Demikianlah sekelumit adegan Topeng Blantek Tangsel dengan Lakon
Perkawinan karya/sutradara Sabrawi yang dipentaskan oleh Sanggar Dhian
Riang Utama (DRU) perwakilan kota Tangerang Selatan, terlihat cukup
meriah dan juga
menghibur. Dengan iringan musik rebana hadroh yang menghentak,
tiba-tiba muncul lelaki bertopeng sambil menari riang menyapa para
penonton.
Pertunjukan Topeng Blantek dengan seni budaya Betawi lainnya
berbeda. Terutama perbedaannya dilihat dari setting panggungnya dan
musik pengiringnya. Topeng Blantek Topeng Blantek mempunyai ciri khas
tersendiri dalam pertunjukannya, seperti keberadaan sundung dan obor
yang digunakan sebagai pembatas serta pengatur situasi dalam lakon
Topeng Blantek.
Selain itu juga musik pengiring pertunjukan Topeng Blantek menggunakan rebana hadroh (rebana lainnya) dan berbeda dengan Lenong serta Topeng Betawi yang menggunakan Gambang Kromong serta Gamelan Topeng sebagai musik pengiring lakonnya.
Selain itu juga musik pengiring pertunjukan Topeng Blantek menggunakan rebana hadroh (rebana lainnya) dan berbeda dengan Lenong serta Topeng Betawi yang menggunakan Gambang Kromong serta Gamelan Topeng sebagai musik pengiring lakonnya.
Kegiatan tersebut terselenggara berkat kerjasama Surat Kabar (SK)
Tangsel Pos dengan Surat Kabar (SK) Satelit News beserta Dinas
Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten/Kota Se Provinsi Banten dengan nama kegiatan
Gebyar Cinta Budaya Banten dalam rangka HUT Kota Banten ke 14 yang
diisi dengan pagelaran seni budaya Banten, seperti Debus, Barongsai,
Ubrug, dan 17 (tujuh belas) seni budaya tradisional lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar