Minggu, 20 Juli 2014

Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan

Kesiapan Kota Tangerang Selatan Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Tahun 2015

Dalam rangka peningkatan koordinasi dan fasilitasi dukungan terhadap pengembangan iklim investasi, Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan menyelenggarakan kegiatan Seminar Ekonomi Kreatif Handal dan Berdaya Saing, pada Kamis tanggal 17 Juli 2014 bertempat di Great Western Resort Serpong Jl. MH. Thamrin km 27 Kebon Nanas Cikokol Tangerang Banten dengan tema ``Kesiapan Kota Tangerang Selatan Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Tahun 2015``. Kegiatan ini di hadiri oleh peserta yang terdiri dari para anggota Koperasi UKM BSD Juntion, Sanggar, Mahasiswa, dan Pengusaha Kecil dan Menengah dengan narasumber Kementerian Perdagangan RI dan beberapa Pengamat Ekonomi. Ekonomi kreatif adalah ekonomi baru dengan penciptaan nilai ekonomi yang tinggi karena berbasis. Ide dan kreatifitas yang timbul atau berkembang karena pengetahuan yang ada (a.l warisan budaya) dan teknologi. Industri kreatif adalah industri yang muncul karena penggunaan kreatifitas, ketrampilan dan talenta individu untuk menciptakan nilai tambah dan penciptaan lapangan pekerjaan. Kreatifitas bukan saja berbasis seni budaya tapi juga berbasis sains, teknologi informasi, inovasi dan engineering. Pengelompokan industri kreatif berdasarkan subtansi dominan dan intensitas sumber daya : Media (Film Video Fotografi, TV dan Radio, Musik, Periklanan, Seni Pertunjukan, Penerbitan dan Percetakan). Seni dan Budaya (Arsitektur, Desain, Pasar Barang Seni, Kuliner, Fesyen, Kerajinan). Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Teknologi Informasi, Permainan Interaktif, Penelitian dan Pengembangan). Ruang lingkup sektor industri kreatif : Seni Rupa (Seni Grafis, Fotografi, Seni Lukis, Seni Patung, Kriya, Seni Keramik, Seni Instalasi). Seni Pertunjukan (Musik, Teater, Sastra, Tari). Arsitektur (Lanskap, Interior, Kota). Media Konten (Periklanan, Audio Video, Tulisan Fiksi/Non Fiksi, Animasi Komik, Web dan Mobile, Permainan Interaktif). Perfilman (Film Layar Lebar, Film TV, Video, Film Animasi, Film Iklan). Desain (Industri, Komunikasi Visual, Produk, Kemasan, Grafis), Fesyen (Busana, Alas Kaki, Aksesoris). Industri Musik. Kerjasama ekonomi ASEAN mengarah kepada pembentukan komunitas ekonomi ASEAN sebagai suatu integrasi ekonomi kawasan ASEAN yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi. MEA yang diberlakukan pada Desember 2015, bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya. Ada 4 (empat) Pilar ASEAN Economic Community (AEC) : Terbentuknya pasar dan basis produksi tunggal. Kawasan berdaya saing tinggi. Kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata. Integrasi dengan perekonomian dunia. Ada 4 (empat) Hal Yang Harus Diantisipasi Dalam ASEAN Economic Community : Minimnya sumber daya alam. Defisit, Pengangguran.      Bebasnya investasi. Kreatifitas merupakan inti dari industri kreatif. Industri kreatif sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan, dan bakat individu untuk menciptakan lapangan kerja dan kesejahteraan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Ekonomi kreatif adalah sistem kegiatan manusia yang berkeaitan dengan produksi, distribusi, pertukaran, konsumsi barang dan jasa hasil industri kreatif. Pengembangan ekonomi kreatif mulai marak diperbincangkan sejak tahun 2006. Akar ekonomi kreatif bermula dari ekonomi berbasis ilmu pengetahuan. Ekonomi kreatif telah didaulat sebagai gelombang ekonomi keempat setelah era ekonomi informasi.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta



Peningkatan Apresiasi Seni Pertunjukan Bagi Pelajar tahun 2014

Dari sekian banyak naskah/usulan karya pertunjukan yang berasal dari sekolah-sekolah di lima wilayah DKI Jakarta, yang syarat utamanya adalah bahwa materi pertunjukan harus merupakan kebudayaan Nusantara, khususnya kebudayaan Betawi, telah dilakukan seleksi/penilaian oleh Tim Penilai pada 26 Juni 2014 bertempat di Gedung Mustika Ratu, Pancoran, Jakarta Selatan. Tim Penilai yang terdiri atas Happy Pretty, Ireng Halimun, dan Entong Sukirman telah memutuskan bahwa yang berhak maju untuk mengikuti pementasan di Gelanggang Remaja di lima wilayah kota adalah sebagai berikut : SDN Pejagalan 01, SD PB Sudirman Cijantung, SD Petojo Utara 05, SDN Jelambar Baru 05, SDN Keb. Lama Utara 12, SMPN 9 Ciracas, SMP Taman Siswa Matraman, SMPN 45 Cengkareng, SMPN 267 Ulujami, SMAN 92 Cilincing, SMAN 83 Sukapura, SMA PKP 1 Ciracas, SMAN 5 Kemayoran, SMAN 101 Kembangan, SMAN 74 Keb. Lama. Sekolah-sekolah tersebut harus menampilkan seni pertunjukan sesuai skenario naskah yang mereka buat dan telah dinilai oleh Tim Penilai, di Gelanggang Remaja sesuai wilayah domisili sekolah masing-masing. Ketentuan pementasan antara lain berdurasi minimal 10 menit, maksimal 45 menit dengan jumlah pelakon minimal 10 orang, maksimal 30 orang pelajar. Dengan jadwal pementasan sebagai berikut : 12 Agustus 2014 di GRJU, 14 Agustus 2014 di GRJT, 18 Agustus 2014 di GRJP, 20 Agustus 2014 di GRJB, dan 25 Agustus 2014 di GRJS. Selama pementasan berlangsung, selain dinilai oleh Tim Penilai, pementasan juga akan dikritisi oleh 2 (dua) orang pengamat, yakni Yahya Andi Saputra dan Suprihardjo. Materi penilaian adalah : tafsir, harmoni, komunikatif, kreatif. Kegiatan pementasan tersebut juga akan disinegikan dengan pagelaran Wayang senggol dan bimbingan teknis/coaching clinic 2 (dua) seni tradisi Betawi, yaitu pantun dan gambang rancak. Coaching clinic akan ditangani oleh 2 (dua) praktisi seniman Betawi, yakni Bang Firmansyah dan Bang Aden.