Dengan Seni Haluskan Jiwa, Kobarkan Semangat, Jauhi Narkoba.....MERDEKA!!!
Selasa, 14 Juli 2015
SEJARAH TUGU LENGKONG
Wawancara kepada Koh Apen sebagai pengurus makam Kel. She Giow Lengkong Wetan tanggal 9 bulan Juli tahun 2015 pukul 15.30 WIB di kediamannya Kp. Perigi RT. 018/05 Lengkong Karya, Serpong Utara.
Nama : Apen
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 25 November 1961
Alamat : Kp. Perigi RT. 018/05 Lengkong Karya, Serpong Utara
Pekerjaan : Swasta
Menurut Koh Apen tokoh penggerak sedekah bumi tahun 2009, 2012, 2015 di Lengkong mengenai awal mula sedekah bumi adalah warisan adat istiadat leluhur Tionghoa yang berbaur dengan kebiasaan masyarakat Betawi di Lengkong, Serpong, Tangerang Selatan, Banten ini diselenggarakan setiap 3 (tiga) tahun sekali sehabis panen.
“Sedekah bumi itu adalah suatu bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat Tionghoa peranakan dan masyarakat Betawi di Lengkong, Tangerang Selatan, Banten ketika sehabis panen, dengan menyelenggarakan makan bersama dari hasil tanaman padi, buah-buahan, tumbuh-tumbuhan yang telah ditanam,” ungkapnya (9/7) dikediamannya Kampung Perigi RT. 018/05 Lengkong Karya, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten.
Dijelaskannya bahwa sedekah bumi terselenggara setiap 3 (tahun) sekali menurut penanggalan Tionghoa peninggalan leluhur kami Keluarga Besar She Ghow. Dimana berawal sejak tahun 1950 an Pek Chunyo Tionghoa peranakan bersama dengan amil Bosin dan Tirtonadi masyarakat Betawi mengungkapkan rasa syukurnya setelah panen dalam bentuk “sedekah bumi”.
“Setelah ditinggalkan oleh ketiga tokoh pencetus “sedekah bumi” tersebut di tahun 1962, tradisi sedekah bumi vakum,” jelasnya.
Dan tahun 1963 tradisi sedekah bumi kembali berlangsung yang dipimpin langsung oleh istri mendiang alm Pek Chunyo yang biasa dipanggil Ny. Kana hingga beliau meninggal tahun 1970, tradisi sedekah bumi vakum kembali.
Masuk tahun 1980 Koh Apen dari Jakarta hijrah ke Lengkong menemani dan mengurus orang tuanya Ghow Jeli.
“Dan beliau selalu berpesan sekaligus memberikan amanat kepada kami bahwa “wajib” mengurusi makam Keluarga Besar She Ghow dan tradisi sedekah bumi, hingga akhir hayatnya,”tegasnya.
Pesan dan amanat tersebut terus saja “terngiang”. Dan pada akhirnya di tahun 1982, kami bersama tokoh masyarakat lainnya, Koh Apen, Chang Pe, Jok Wa, Koh Engle, In Chan memulai kembali tradisi sedekah bumi sekaligus membangun tugu yang kami sebut “Tugu Lengkong” sebagai tanda prosesi sedekah bumi di tahun selanjutnya.
“Keberadaan “Tugu Lengkong” tersebut selain sebagai tanda sekaligus menjadi pusat batas teroterial administratif antara Kelurahan Lengkong Wetan dengan Kelurahan Lengkong Karya,” imbuhnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar