Senin, 10 November 2014

Lagu “Tangsel CEMORE” Salah Satu Akar Budaya Bangsa



Deng en deng an sirih sampan berduri duri, Mandi kembang kembang melati, Di Tangerang Tangerang Selatan. Kampung dewek yang paling nyaman, Desa rapi alamnya asri, Kota dagang, Dari Ciputat BSD Alam Sutera sampe Pamulang.

Deng en deng an sirih sampan berduri duri, Mandi kembang kembang melati, Di Tangerang Tangerang Selatan. Kaya budaya ayo dipiara, Tionghoa campur Sunda Betawi Ora, Bagen bae nama lo Ahong Mamat Adang ato Cecep, Budaya dewek Cokek Lenong sampe Topeng Blantek.

Deng en deng an sirih sampan berduri duri, Mandi kembang kembang melati, Di Tangerang Tangerang Selatan. Nong Rogayah Teh Neneng ama Mey Hwa, Saya resep ama semua orang Indonesia, Kaya Budaya, Bhineka Tunggal Ika.

Kisah lagu “Tangsel CEMORE” diatas terinspirasi oleh lagu permainan anak-anak Betawi sekitar tahun 1970-an “Deng en dengan” dan lagu permainan anak-anak Sunda dari masa ke masa “Cang uncang angge” (karya anonym)” kata Dhian Widyawati sang pengarang lagu dengan penuh semangat kepada Tangsel Pos, (7/11), dikediamannya Jl. Manunggal V No. 10 RT. 001/05, Perigi Baru, Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Menurutnya lagu-lagu permainan anak tersebut dibuat arransemen baru. Dengan harapan agar lagu-lagu tua yang merupakan salah satu akar budaya tradisi bangsa, khususnya di Tangerang Selatan tetap terpelihara. Selain itu juga lagu tersebut juga telah diperbaharui dengan bahasa Betawi Ora yang mencerminkan kepribadian bahasa daerah masyarakat Tangerang Selatan.

“Bahasa Betawi ora adalah bahasa campuran yang harmonis dengan akulturasi budaya Cina, Betawi dan Sunda,” jelas Mpok Yupi (biasa dia dipanggil) yang sejak SD sudah hobi menggeluti dunia seni budaya. Terbukti telah banyak prestasi yang diraih, khususnya dunia sastra lisan maupun tulisan.

Diharapkan dengan ada lagu “Tangsel CEMORE” ini dapat menggugah kita semua sebagai warga masyarakat wilayah Kota Tangerang Selatan. Dengan demikian kita dapat terus memelihara dan menghayati tradisi seni budaya tradisional yang merupakan ciri khas dan Identitas sebuah bangsa.

Selain itu, Lagu “Tangsel CEMORE” ini adalah merupakan salah satu lagu yang dipentaskan oleh salah satu peserta perwakilan Lomba Lagu Daerah Tingkat Provinsi Banten Tahun 2014 beberapa waktu lalu.

“Dengan lagu daerah kita juga dapat menampilkan ciri khas tradisi dan budaya kepada masyarakat kita sendiri maupun masyarakat luar,” tegasnya.

Namun demikian melihat masih minimnya perhatian terhadap lagu daerah di tengah masyarakat yang menyebabkan kurangnya lagu-lagu daerah yang bisa di kenal oleh masyarakat itu sendiri. Dan bahkan di wilayah pendidikan dari mulai TK,SD,SMP,SMA juga perguruan tinggi. Dalam hal ini pemerintah masih terkesan belum berupaya untuk menghimpun dan menginventarisir lagu daerah.

“Padahal lagu daerah juga cukup strategis dalam memperkokoh persatuan dan kebersamaan,” tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar